僱主就著工傷作出賠償是天經地義,但是缺乏公眾監督的時候,僱主總是想盡辦法逃避責任。
來自印尼的家務工Suhartini,兩個月前在清潔廁所期間滑倒,頭部受到撞擊,要打開頭蓋骨清除腦內瘀血,部份語言神經需要切除,手術後昏迷一星期才醒來。Suhartini現時身體虛弱,仍未能把頭蓋骨縫合,僱主卻急著把她送回家鄉,只打算賠償一萬一千元港幣醫療費了事。
在港印尼移工網絡(JBMI)揭發了這件事,要求領事館深入調查事件,了解Suhartini真實的意願,敦促領事館確保僱主負上責任,令Suhartini得到合適治療。惟工新聞特此翻譯在港印尼移工網絡聲明全文。
Suhartini是一名來自瑪琅(Malang,爪哇島東部城市)的印尼移民家務工,她在九龍塘的僱主家中工作了兩年,今年六月剛剛更續了合約,打算在7月16日放假。然後災難發生了。
在6月5日,Suhartini清潔廁所期間在浴室滑倒了,隨後被送到伊利沙白醫院救治。
檢驗結果顯示,Suhartini要接受手術。因為她頭部受到撞擊導致腦部產生瘀血,必須清除。醫生說,清除瘀血的過程要切除小部份語言神經,Suhartini話說會有阻礙。手術後, Suhartini昏迷了一個星期。
現在Suhartini的身體正在康復(不包括頭部),她現在可以坐起來與及應答。
8月2日,中介來到醫院要求Suhartini簽署信件,那成了一份宣稱想回家的聲明。8月3日,印尼領事館職員到醫院探望Suhartini,碰巧僱主也在。僱主說想把Suhartini送回印尼,他會提供一萬一千港元醫療費。醫生說Suhartini可以回印尼接受治療,但是由於手術風險非常高,她的頭蓋骨現在仍未能放置回去。她可以把頭蓋骨帶回印尼做手術。
Suhartini的家人拒絕這做法,因為她身體仍然很虛弱。她的家人認為,Suhartini是在工作期間受傷,僱主必須為她的醫療負上全責。
不幸的是,領事館也同意中介的提議遣返Suhartini。由Suhartini的親友口中我們知道中介打算8月4日把她送回印尼,但計劃未如期進行。作為政府代表,領事館應該站在Suhartini這一邊為她爭取應有的醫療權益,而不是即刻就送她回家。領事館也應該更深入調查事件,質疑聲明的真偽與及Suhartini是否真的想回家。
印尼領事館聲稱Suhartini回家接受家人照顧是較好的解決方法,只是把醫療及照顧的責任推卸給她的家人,那原本應該是僱主的責任。領事館應該確保Suhartini獲得正當的照顧與治療,直至她康復。
為Suhartini提供治療!
不要遣返Suhartini!
在港印尼移工網絡,2017年8月4日
聲明原文:
Suhartini, BMI asal Malang ini telah bekerja selama 2 tahun pada keluarga majikannya di Kowloon. Bulan Juni ini ia re new kontrak dan berencana melakukan cuti pada 16 Juli 2017. Namun musibah kemudian datang.
Pada tanggal 5 Juni 2017 Suhartini terpeleset di kamar mandi ketika sedang membersihkan toilet. Suhartini kemudian dibawa ke RS Queen Elizabet untuk mendapatkan perawatan. Ia dirawat di G 8, No 5 Elizabeth Hospital.
Dari hasil pemeriksaan, ternyata Suhartini harus dioperasi. Sebab terjadi benturan di kepala, ada darah yang menggumpal di dalam otaknya dan harus dibersihkan. Dokter mengatakan, proses pembersihan gumpalan tersebut menyebabkan saraf (bicara) pada otak terpotong sedikit. Sehingga menyebabkan gangguan pada cara bicaranya. Setelah operasi, Suhartini koma selama 1 minggu.
Sekarang kondisi tubuh Suhartini berangsur membaik (tapi tidak dengan kepalanya). Dia sudah bisa duduk dan diajak bicara.
Tanggal 2 Agustus 2017, agen datang ke rumah sakit dan meminta Suhartini menandatangani sebuah surat yang ternyata adalah surat pernyataan ingin pulang. Tanggal 3 Agustus, staf KJRI datang membezuk, yang kebetulan pada waktu itu majikan Suhartini juga datang ke RS. Majikan menyampaikan bahwa ia ingin memulangkan Suhartini. Ia menyampaikan akan memberikan kompensasi pengobatan sebesar 11 ribu H$. Sedangkan dokter mengatakan, Suhartini bisa dipulangkan dan melanjutkan perawatan di Rs Indonesia. Namun tempurung kepala Suhartini tidak bisa dipasang dalam waktu dekat karena sangat beresiko. Jadi tempurung kepala itu bisa dibawa pulang dan dipasang di Indonesia.
Pihak keluarga dari Suhartini keberatan, jika harus dipulangkan karna kondisi Suhartini yang masih lemah. Keluarga meminta, karna ini adalah kecelakaan kerja maka majikan harus bertanggung jawab sepenuhnya atas pengobatan Suhartini.
Yang sangat disayangkan adalah keputusan KJRI yang mengamini rencana pemulangan Suhartini, yang ternyata telah diatur oleh Agen. Dari kerabat Suhartini diketahui bahwa rencananya agen akan memulangkan Suhartini tanggal 4 Agustus 2017. Tapi kemudian diundur. Sebagai perwakilan pemerintah seharusnya KJRI mendampingi Suhartini mendapatkan hak-haknya untuk mendapatkan pengobatan sampai tuntas, bukannya memberi jalan instan dengan menyuruh Suhartini pulang. KJRI juga seharusnya melakukan investigasi lebih mendalam tentang kasus ini. Mempertanyakan kebenaran surat pernyataan dan kebenaran keinginan Suhartini untuk pulang.
Dalih KJRI bahwa Suhartini lebih baik pulang sehingga bisa dirawat oleh keluarga bukanlah solusi. Karena sama saja KJRI melemparkan tanggung jawab pengobatan dan perawatan kepada keluarga di Indonesia yang seharusnya menjadi tanggung jawab majikan. KJRI harus memberikan jaminan kepada Suhartini untuk mendapatkan hak perawatan, hak pengobatan sampai ia sembuh.
Berikan pengobatan untuk Suhartini!
Jangan pulangkan Suhartini!
JBMI, 4 Agustus 2017
相關報導
表tag:
裏tag: